Judul asli : Kerajinan Kaca Pyrex - Pasarnya Terus Terkerek
Seni kerajinan kaca yang berasal dari Australia ini di Indonesia belum ada yang menggeluti. Andi dan Puji mencoba merintisnya. Belasan hingga puluhan juta rupiah per bulan diraupnya. Wiyono
Sebuah perusahaan craft asal Malaysia hendak membuka usaha di Indonesia. Sebanyak 43 orang mendapatkan pelatihan produk kerajinan berbahan Pyrex selama empat bulan. Lalu empat orang di antaranya dipilih menjadi instruktur dan dikirim ke negeri jiran untuk melanjutkan pendidikan. Sayang, tanpa sebab yang pasti perusahaan tersebut akhirnya ditutup.
Cerita di atas merupakan awal mula Andi Rifiyansah, asal Sidoarjo, Jawa Timur, mengenal kerajinan kaca yang konon berasal dari Australia itu. Beruntung, lulusan sekolah teknik tersebut pernah selama kurang lebih 3 tahun secara khusus mempelajari seni kerajinan itu di Kualalumpur, Malaysia. Dua tahun ia menyelesaikan pendidikan tingkat dasar, ditambah setahun berikutnya tingkat imajinasi dan mahir.
Maka begitu perusahaan tempat ia bekerja sudah tidak beroperasi, tahun 2004 ayah satu putra itu memutuskan merintis sendiri usaha yang sama dibantu istrinya, Puji Astutik. Dan hingga sekarang, Netha Art And Craft telah dikenal sebagai pembuat produk kerajinan berbahan Pyrex. Produknya meliputi berbagai bentuk hiasan interior, cenderamata, aksesoris, trophy berbentuk orang atau logo perusahaan, souvenir pengantin atau seminar, berbagai miniatur binatang, gedung pencakar langit, dan lain-lain.
Ulasan selanjutnya dapat dibaca di Majalah Pengusaha edisi 84/2008.
Source : majalahpengusaha.com
Info Usaha Lainnya :
Apa yang disukai orang
Prospek dan potensi lada
Usaha usat kecantikan
Usaha karaoke
Usaha cuci mobil
Jasa cuci sepeda motor
Usaha red crispy
Usaha tours and travel
Dagang clup clup
Potensi bisnis Pendidikan
Usaha budi daya ikan
0 comments:
Post a Comment