Monday

Karaoke Ria Margin 40 Persen

Kini kebutuhan akan hiburan sama pentingnya dengan kebutuhan sandang dan pangan. Lantaran itu bisnis hiburan, termasuk karaoke, tak pernah sepi pelanggan. Altiano P. Supit & Russanti Lubis

Kebutuhan akan hiburan sebagai pelepas stres, dalam hal ini menyanyi, di kalangan masyarakat menengah ke atas memiliki posisi sejajar dengan sandang, pangan, dan papan. Buktinya, di Korea Selatan, negara yang mencetuskan bisnis karaoke, terdapat 30.000 outlet karaoke. Bahkan, di Taiwan, terdapat gedung yang di setiap lantainya dijadikan tempat untuk berkaraoke. Berdasarkan fakta inilah, Inul Vizta, karaoke keluarga yang dimiliki pedangdut Inul Daratista, mengakomodasikan kebutuhan tersebut untuk masyarakat Indonesia.

Inul Vizta dibuka untuk pertama kalinya di Kelapa Gading pada Mei 2005. Kini, karaoke keluarga yang sejak akhir 2005 dikembangkan dengan sistem franchise ini, telah memiliki cabang di Melawai, Plasa Semanggi (Plangi), Pasar Festival, Point Square, Gajah Mada, Mal Pondok Indah, dan Bandung. Sebagai karaoke keluarga eksklusif, Inul Vizta selangkah lebih maju daripada karaoke keluarga pada umumnya. Hal ini terlihat dari teknologi yang digunakan yaitu wireless keyboard yang menjadikan pelanggan tidak perlu berpindah tempat, jika ingin mengganti lagu yang akan dinyanyikan. Selain itu, sistem operasional permilihan lagu juga lebih user friendly. “Kami memiliki koleksi lagu lebih dari 50 ribu item. Lagu dangdutnya hanya sekitar 10%,” jelas Mirza Amrullah Muthi, Franchise Manager PT Vizta Pratama, perusahaan yang membawahi Inul Vizta.

Di sini juga tersedia food and beverage yang langsung diolah dari dapur sendiri. “Kami menyediakan 40 jenis makanan baik dari Indonesia, Barat, maupun Cina dengan harga Rp18 ribu–Rp45 ribu. Untuk minumannya, kami memiliki aneka jenis minuman -- 20 jenis di antaranya mengandung alkohol -- dengan harga Rp8 ribu–Rp20 ribu,” katanya. Sekadar informasi, rata-rata konsumen mengeluarkan dana Rp50 ribu untuk makanan dan minuman.

Tarif berkaraoke, selain dihitung per jam, juga ditentukan oleh besar kecilnya ruangan. Misalnya, untuk small room yang mampu menampung 4–5 orang dikenakan tarif Rp50 ribu/jam, sedangkan untuk VVIP room yang mampu memuat 30–35 orang dibebankan tarif Rp260 ribu/jam. “Saat weekdays, Inul Vizta yang berlokasi di Plangi biasa dikunjungi 500–700 orang dan pada weekend mencapai 800 orang. Sedangkan Inul Vizta Kelapa Gading yang hanya memiliki 18 room dikunjungi 200–300 orang saat weekdays dan waiting list saat weekend,” ujarnya.

Dengan begitu banyaknya tamu yang berkunjung, sejak dua tahun lalu, karaoke ini menawarkan member card. Benefit yang diterima pemegang kartu keanggotaan ini, salah satunya, yaitu mendapat diskon 10% dari total charge plus 5% lagi kalau membayar dengan kartu kredit BII atau BCA. “Member card yang sudah membukukan 13.000 anggota ini berlaku untuk semua gerai Inul Vizta,” tegasnya. Selain itu, Inul Vizta juga menawarkan artist member card untuk para artis.

Bila semula Inul Vizta menawarkan franchise dengan sistem dari mulut ke mulut saja, saat ini secara terbuka Inul Vizta menawarkan waralaba kepada siapa pun yang berminat dengan franchise fee Rp240 juta dan royalty fee 6% dari omset kotor per bulan, untuk kontrak lima tahun. Biaya itu sudah termasuk training, database lagu, seragam karyawan, serta konsultasi strategi marketing dan bisnis. Tawaran untuk pemula yang disebut Tipe B ini harus mampu menampung 20 room atau seluas 700 m². “Kami menjanjikan Break Even Point 1,5 tahun dengan prediksi omset Rp330 juta/bulan dan margin profit 40%!” tegasnya.
Franchise merupakan sistem usaha yang memberi peluang untuk membuka outlet sebanyak-banyak, tanpa harus keluar biaya dari kocek sendiri. Di sisi lain, karaoke keluarga merupakan bisnis yang aman dan everlasting. Dan, Inul Vizta membuktikannya. Nah, bila Anda berminat dengan tawaran ini, silahkan hubungi:
Mirza Amrullah Muthi
Franchise Manager PT Vizta Pratama
Ruko Sentra BisnisJln. Artha Gading Blok A-7-D No. 15Kelapa Gading Barat, Jakarta

Konro daeng basso
Batik serat alam digandrungi
Usaha rumah bambu

source : majalahpengusaha.com

0 comments: