Monday

Usaha Cuci Mobil

Nama Auto Bridal semacam suatu garansi untuk mendapatkan hasil cucian yang memuaskan. Namun bukan hanya itu saja, inovasi dan jaringannya terus terlahir sehingga bisnisnya juga semakin mengkilap. Sukatna

Memulai bisnis dengan pola franchise mungkin adalah pilihan masuk akal untuk bisa memanen hasil secepatnya. Namun, memilih franchise bukanlah hal yang gampang. Ibarat sebuah perkawinan, salah memilih franchise sama dengan salah memilih pasangan hidup. Bisa dipastikan bahtera itu akan pecah dihantam gelombang. Oleh karena itu banyak yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu franchise. Kredibilitas franchisor, perluasan jaringan, inovasi, promosi dan brand image merupakan beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh calon franchisee.

Tuah Dari Angka 44
“Semua hal yang dibutuhkan untuk memajukan bisnis mendapat dukungan sepenuhnya dari Auto Bridal pusat. Obat-obatan yang yang kualitasnya terbaik, pelatihan SDM, inovasi dan promosi yang terus dilakukan franchisor membuat kami tertarik untuk bergabung dengan Auto Bridal,” ujar Adi, pengelola Auto Bridal 44 Bekasi, yang juga adik bungsu pemilik usaha Ruswanto.
Keputusan Ruswanto untuk bergabung dengan Auto Bridal sepertinya tepat sekali. Auto Bridal 44 yang terletak di Jalan Swatantra IV/44 Jati Rasa , Jati Asih sudah menunjukkan prospeknya. Belum melakukan grand opening saja, pelanggan sudah banyak mengantre. Pada hari pertama soft opening, sudah 28 mobil tercastat sebagai pelanggannya. Pada hari kedua, hingga pukul 13.30, Auto Bridal 44 sudah berhasil mencuci 27 mobil. “Pelanggannya ada yang datang dari Bekasi Barat,” tutur Adi. Itu artinya, pelanggan Auto Bridal sudah menjangkau radius delapan kilometer lebih.

Adi menuturkan, awalnya sang kakak akan membangun sebuah bengkel di lahan seluas 700 M2 itu. Namun, setelah dipertimbangkan, bisnis bengkel prospeknya tidak terlalu bagus. Karena di sekitar lokasi sudah banyak berdiri bengkel. “Pada waktu saya datang ke pameran franchise di JCC kami langsung tertarik dengan Auto Bridal. Meski di sekitar sudah ada tempat pencucian mobil, namun konsep yang ada di Auto Bridal sangat jauh berbeda sehingga kami yakin bisnis ini akan berkembang pesat,” ujar Adi mantap. Tampaknya keyakinan Adi ini akan terbukti, terutama ketika melihat respon pelanggan selama dua hari pertama pembukaan outlet.
Ke depan, Jalan Swatantra IV akan terus diperlebar oleh pemerintah karena akan menjadi jalur utama yang menghubungkan Bantar Gebang-Bekasi Kota. Dalam kondisi seperti saat ini saja, jumlah mobil yang masuk sudah tembus di atas 25 unit per hari, di kemudian hari tentu jumlahnya akan terus membengkak. “Para pelanggan mengaku puas dengan hasil cucian kami. Mereka menyebutkan, hasil cuciannya bersih sekali dan waktu pengerjaannya juga cepat sehingga mereka tidak harus berlama-lama menunggu,” ungkap Adi menirukan pengakuan para pelanggannya. Bahkan, Adi mengaku, kakaknya tengah mengupayakan agar tempat tersebut juga bisa melayani jasa cuci motor di bawah payung Motor Bridal. “Kita tengah merundingkan dengan Auto Bridal pusat. Prinsipnya sudah saling setuju. Namun untuk jasa cuci motor dibuka pada malam hari. Hal ini agar tidak mengganggu kinerja cuci dan salon mobil,” terang Adi seraya menyebutkan sebelumnya sang kakak juga sudah memiliki usaha penyewaan hall bulu tangkis yang diberi nama Kelly Sports Hall.

Dominan di Kota Tuban
Kemilau bisnis Auto Bridal ternyata bukan hanya di kota besar saja. Di Tuban, kota di jalur Pantura, Jawa Timur, Auto Bridal juga sangat dominan. Meski harganya relatif premium untuk sebuah kota kecil namun pelanggannya terus bertambah. Dalam sebulan jumlah pelanggan yang masuk ke Auto Bridal 18 ini mencapai rata-rata 900-1000 unit mobil. Suatu prestasi yang luar biasa untuk sebuah kota kecil yang populasi mobilnya tidak terlalu besar. “Mungkin seluruh mobil yang ada di Tuban pernah masuk ke shop kami. Kalau Bapak mampir ke Tuban mungkin Bapak akan melihat semua mobil yang ada di Tuban ditempeli stiker Auto Bridal,” tutur pemilik Auto Bridal 18, Mohammad, sambil tertawa.

Kisah berjodohnya pengusaha kayu dengan Auto Bridal ini terjadi pada tahun 2006. Waktu itu, Mohammad, yang tengah pergi ke Malang mencucikan mobilnya di sebuah shop Auto Bridal di Malang. Terkesan dengan hasil cuciannya yang memuaskan, pria penghobi otomotif ini langsung menanyakan nomor kontak Auto Bridal pusat. “Saya sempat menyatakan ketertarikan saya melalui SMS,” ujarnya.
Demi meminang Auto Bridal, akhirnya Mohammad rela berkendara dari Tuban ke Kudus untuk menjumpai bos Auto Bridal Henry Indraguna yang waktu itu menghadiri grand opening Auto Bridal 9 di Kudus. “Ternyata lamaran saya diterima,” kata Mohammad sambil bercanda.

Tempat usahanya di Jalan Basuki Rahmad 96, merupakan jalan protokol di Tuban, yang semula ia niatkan untuk showroom mobil seken ini kemudian disulap menjadi shop Auto Bridal. Ternyata bisnis ini langsung melesat. Meski di sekitar wilayah tersebut ada beberapa tempat pencucian mobil, kehadiran Auto Bridal tetap dominan. “Bahkan anak-anak pun menyukai tempat kami. Menurut beberapa pelanggan, justru anak-anak merekalah yang mengajak orang tuanya mencuci mobil di Auto Bridal,” ucap Mohammad. “Mungkin anak-anak menyukai cuci mobil yang menggunakan salju dan ice cream,” duga Mohammad. Anak-anak memang bukan pengambil keputusan tetapi dari merekalah keputusan diambil. Demi anak, biasanya orang tua rela mengalah, apalagi kalau pilihan anaknya itu memang bagus.
Sebagai penghobi otomotif, Mohammad kemudian mensinergikan bisnis jasa cuci dan salon mobil dengan dealer mobil seken. “Entry point-nya di jasa cuci dan salon mobil. Sambil menunggu mobilnya dicuci dan dirawat, pelanggan bisa melihat-lihat mobil yang dipajang. Barangkali mereka ingin ganti mobil,” strategi Mohammad.

Auto Bridal BSD City, Tempat Lahirnya Beberapa Inovasi
Berlokasi di depan terminal TransBSD-Jakarta, shop Auto Bridal 26 ini cukup strategis. Tak aneh, kombinasi antara layanan yang prima dengan lokasi yang strategis membuat cash flow gerai ini selalu surplus sejak pertama kali buka, 2006 lalu. “Meski tidak dibuka Sarah Azhari dan tidak ada grand opening tetapi cash flow kami selalu surplus sejak pertama kali buka,” aku Rully, salah satu pemilik Auto Bridal 26 ini.
Sejatinya, Rully yang tinggal di Cimanggu Bogor ini awalnya mengajukan proposal untuk Auto Bridal Bogor. “Tapi pada waktu mencari lokasi, kami belum menemukan tempat yang strategis. Pas saya jalan-jalan di BSD City saya mendapatkan tempat ini,” tutur Rully.
Sebelum memutuskan untuk membuka shop di Sektor 1.3 Blok BJ No 29 BSD City, Rully melakukan survei. Hasilnya, banyak tempat pencucian mobil di wilayah. Itu artinya, memang ada pasar di wilayah tersebut atau istilahnya mature market. Maka dengan cergas ia segera membuka Auto Bridal 26. “Karena pasarnya sudah ada, kami tinggal mengandalkan kepada kualitas dan konsep yang berbeda. Dan itu dimiliki oleh Auto Bridal,” yakin Rully.

Memang konsep dan komitmen dari Auto Bridal pusat itulah yang menjadi landasan pertama, Rully memilih Auto Bridal. “Saya lihat Henry (Indraguna-bos Auto Bridal) memiliki komitmen kuat untuk membesar Auto Bridal. Itu yang mendasari saya memilih Auto Bridal,” ungkap Rully.
Selain komitmen teguh untuk membesarkan Auto Bridal, Henry di mata Rully, sangat responsive terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi oleh franchisee. “Kalau ada persoalan ia dengan cepat memberikan solusinya,” puji Rully.
Hal lain, lanjutnya, Auto Bridal pusat memiliki aturan yang fleksibel, tidak sebagaimana franchisor lain yang peraturannya kaku bak robot. “Henry selalu membuka ruang bagi franchisee untuk melakukan inovasi. Rambu dari Auto Bridal pusat adalah jangan sampai bisnis atau inovasi yang dilakukan franchisee-nya itu menjatuhkan nama Auto Bridal. Itu hal yang tidak mungkin kita lakukan, karena mana mungkin kita tidak akan menjaga nama baik bisnis kita sendiri,” imbuh ahli IT ini.
Lantaran fleksibilitas ini Auto Bridal BSD City ini membuat beberapa terobosan inovasi, di antaranya sistem member. “Mungkin Auto Bridal BSD City, satu-satunya shop yang memiliki 250 member. Bahkan sistem ini akan diadobsi untuk skala nasional,” urai Rully.
Beberapa terobosan lainnya adalah memberikan voucher cuci gratis dan program pemberian hadiah untuk jasa interior dan eksterior. “Voucher cuci gratis ini sangat menghebohkan. Mobil pelanggan yang kehujanan sehabis dicuci akan mendapatkan voucher cuci gratis selama masih berada di area shop. Voucher ini berlaku dalam tenggang waktu empat hari,” tutur Rully seraya menargetkan dalam 2007 ini mampu mencuci mobil 65 unit per harinya.

Mengawinkan Dua Konsep
Adalah Sanityoso Rumantyo, akrab disapa Tio, yang mengaku sangat penasaran dengan kemilau bisnis Auto Bridal. “Mencuci mobil bisa dilakukan oleh siapa saja. Namun kenapa Auto Bridal bisa begitu hebat? Itulah rasa penasaran saya untuk bergabung dengan Auto Bridal,” tutur Tio.
Pemilik Suzuki Semeru dan Salabenda Bogor ini kemudian mengajukan proposal untuk Auto Bridal Bogor. Dalam waktu yang hampir bersamaan ia juga mengajukan proposal untuk Shop and Drive Super Bogor. “Saya membutuhkan tempat yang cukup besar untuk mengawinkan keduanya,” kata Tio sekaligus memberikan alasan mengapa pembangunan shopnya sampai saat ini belum kelar. “Saya sudah meminta kontraktor untuk mempercepat pengerjaannya. Tetapi saat ini banyak turun hujan sehingga penyelesaiannya agak terkendala. Saya berharap Maret (2007) sudah kelar sehingga shop bisa segera beroperasi,” ujarnya.

Meski belum beroperasi, tetapi Tio yakin bisnisnya akan bisa berjalan sesuai harapan. Keyakinan Tio didasarkan kepada komitmen Auto Bridal untuk selalu melahirkan inovasi dan memperluas jaringan. “Promosinya hebat. Meski Auto Bridal Bogor belum dibuka tetapi dalam setiap pameran kami juga ikut disebut sehingga orang-orang pun sudah tahu bahwa di Bogor ada Auto Bridal,” ujar pemilik Auto Bridal 22 di Jalan Raya Cimanggu (Kyai Haji Sholeh Iskandar) No 17 Bogor ini.

Menurut Tio, kehebatan inovasi Henry bisa terlihat dari kemampuannya mengangkat bisnis cuci mobil menjadi bisnis yang high level. “Inovasi dan promosi yang dilakukannya hebat. Sehingga ini sangat membantu para franchisee-nya. Dengan adanya inovasi-inovasi yang hebat ini kita sebagai franchisee-nya tinggal menerapkan di shop kita masing-masing,” ujarnya.

Usaha BatikUsaha Kecantikan
Tours and travel terus menggurita
Konro daeng basso
Batik serat alam digandrungi

0 comments: