Jangan biarkan lahan Anda ditumbuhi semak belukar, jadikan sirkuit moto road race mini. Pada hari libur Anda bisa mengantongi Rp 700 ribu per hari. Niesky Hafur P
Seringkali orang memiliki lahan yang tidak produktif dan hanya ditumbuhi semak belukar. Aset tidak produktif ini bisa diubah menjadi aset produktif tanpa terlalu banyak merogoh biaya. Salah satunya adalah mengubhanya menjadi sirkuit moto road race mini, seperti yang ditempuh Amir Yusuf, warga, Cibinong, Bogor ini.
Dengan memanfaatkan tanah kosong seluas satu hektar, dirinya nekat membuka usaha sewa motor mini, plus sirkuitnya, untuk anak-anak yang keberadaannya terbilang masih jarang. Ide membuat usaha rental motor dan sirkuit mini tersebut, sebenarnya bermula dari iseng-iseng. Awalnya, Yusuf melihat sang buah hatinya sering bermain motor mini berukuran 50 cc, setiap sore di area tempat pencucian mobil miliknya.
“Setiap hari Minggu saya sering membawa anak saya kesini untuk main motor mini, saat main motor itulah banyak anak-anak sebayanya melihat dan bertanya di mana bisa membeli motor mini tersebut. Dari pertanyaan anak-anak itu, saya berfikir kenapa tidak membuka rental motor mini plus sirkuitnya saja, di lahan yang tidak terpakai ini,”kata pemilik nama lengkap Amir Yusuf ini.
Tanpa fikir panjang, Yusufpun meneruskan niatnya untuk membuat sebuah sirkuit moto road race mini di lahan kosong milik keluarganya. Saat itulah, lahan yang tadinya semak belukar tidak terurus yang terletak di kawasan Cikaret, dekat Pemda Bogor disulap menjadi sirkuit mini berukuran 400 meter.
Saat mulai membuka rental moto road race mini ini, pria kelahiran 39 tahun silam tersebut tak sekaligus membeli banyak motor, tetapi merintis secara perlahan-lahan.”Pertamakali memulai usaha ini, saya hanya membeli dua motor mini, seharga Rp 2 juta. Tapi setelah berjalan sebulan, peminat makin bertambah, dan saya memutuskan untuk terus menambah motor,”ucap Yusuf yang kini telah mempunyai 11 motor mini.
Tidak seperti motor besar pada umumnya, motor mini jenis road race ini masih jarang di pasar umum. Jangan heran dengan motor buatan China ini, walaupun harganya terbilang murah hanya Rp 2 juta tapi masih sulit didapatkan.
Sistem penggunaan sewa motor mini tersebut dengan cara membeli tiket. Untuk satu tiketnya dijual dengan harga Rp7000. Dengan membeli satu tiket pengunjung yang kebanyakan anak-anak berusia 10-15 tahun itu bisa menikmati menjadi pembalap walaupun hanya tujuh kali putaran di sirkuit mini.
Sayang, usaha yang masih terbilang jarang ini, hanya ramai saat hari libur. “Kalau hari biasa dan tidak hujan, saya bisa menjual tiket 5 lembar.Tapi kalau hari Sabtu dan Minggu bisa menjual sampai seratus tiket lebih,”terangnya.
Selama membuka usaha ini,Yusuf mengaku kendala yang kerap dijumpainya adalah masalah motor itu sendiri. Pasalnya, motor mini buatan China tersebut mempunyai kesulitan masalah sparepartnya.”Kalau sudah rusak, yaa servis sendiri. Sparepartnya nggak ada yang jual, kalau sudah begitu kita beli motor baru deh,”tutur pria berusia 39 tahun ini.
Sementara itu, untuk menyiasati jika motor-motor lain ada yang rusak, motor yang telah menjadi bangkai itu dikorbankan untuk penggunaan sparepart lainnya. Cara ini sering disebut sebagai kanibal.
Selain menyewakan moto road race mini dan sirkuitnya,Yusuf dan delapan orang pekerjanya tersebut juga menerima servis motor serupa yang rusak. Setiap minggunya, tempat usaha yang diberi nama Sirkuit Canchiel ini menerima 2-3 jenis motor mini yang akan diservis.
Tidak puas melihat hasil dari rental motor mininya, Yusuf berekspansi melanjutkan usaha di bidang serupa yang belum ada. Setelah melihat peluang, Yusuf memutuskan untuk merambah ke mobil gokart mini.
Lagi-lagi ide ini datang begitu saja tanpa sengaja, bermula saat melihat pengantar pengunjung yang ingin menyewa motor hanya bengong melihat kakak atau saudaranya beraksi di sirkuit bohong-bohongan.
“Banyak anak-anak di bawah umur lima tahun, yang hanya datang untuk mengantar kakaknya dan hanya diam saja. Tak sedikit juga anak balita itu yang minta untuk naik motor, tapi karena belum bisa, kami tidak memperbolehkan. Akhirnya saya berinisiatif meyediakan mobil gokart mini, yang resiko jatuhnya tidak ada,”ujar pria yang pernah mengenyam kuliah di Universitas Parahiyangan,Bandung, jurusan Ekonomi.
Tak jauh berbeda dengan harga sewa motor mini, gokart-gokartan ini juga disewakan dengan harga sangat murah. Hanya Rp. 15000/lima belas menitnya.
Kini saat musim penghujan datang, pria kelahiran Aceh yang besar di Bandung tersebut mengaku sedang ketar-ketir. Wajar jka dirinya merasa khawatir, pasalnya semenjak musim hujan datang, pertengahan Januari silam, omsetnya turun drastis.
“Sudah beberapa minggu ini pendapatan menurun, kalau hujannya terus menerus bisa tekor juga nih. Kalau biasanya hari Minggu bisa sampai 150 tiket, karena hujan sekarang setiap hari libur cuma 30 tiket,”tandasnya.
Bisnis ini memang terpengaruh musim. Namun secara keseluruhan prospeknya bagus. Apalagi jika sirkuit mini terletak tidak jauh dari perumahan-perumahan, yang kebanyakan merupakan keluarga muda dengan anak-anak yang belum beranjak dewasa. Dipastikan omsetnya tidak sekecil motornya.
Peluang Menyewakan Motor Mini dan Sirkuitnya
- Bisa memanfaatkan lahan tidak produktif
- Tidak membutuhkan biaya yang besar untuk menyulap lahan tidak produktif menjadi sirkuit mini
- Pesaingnya masih jarang
- Bisa dibarengi dengan bisnis lain, misalnya berjualan makanan atau mainan anak-anak, karena pada hari libur banyak dikunjungi oleh anak-anak
Jika ingin mengutip/menyebarluaskan artikel ini harap mencantumkan sumbernya.
Source : majalahpengusaha.com
Tas foto diri banyak dicari
Tip bisnis pernak pernik
Toko online bermodal rp 105 ribu
Masa sekolah melatih anjing
Usaha permainan anak
Membangun pusat kecantikan
Franchise nasi uduk gondangdia
Wednesday
Home »
Omset Moto Road Race
» Rental Mini Omsetnya Tidak Sekecil Motornya
0 comments:
Post a Comment